RSS

Forbidden Love? – Chapter 6

15 Jan

Forbidden Love? – Chapter 6

Main Cast: •Kim Hyun Hyo (OC)
•Kin JoonMyun a.k.a Suho

Genre: Romance, Sad, Drama, Family, OOC

Rated: PG-15

Author Note: Annyeong Haseyo semuanyaaaa~ author kambek bawa ff ini. Ahahah maaf yah ampe 3 bulan [HAH GAK KERASA] baru apdet lagi. Huhu mianhae jeongmal T^T author stuck banget di chapt ini *curhat dikit* sebenernya pengen minta saran gimana menurut ceman-ceman (?) Semua kalo di suatu part author bikin rated NC setuju ga? Enggak? Oh okedeh *ketauan otak ngeres* eh ini semua tergantung komen kalian loh ya. Kalo banyak yg setuju yowes author turutin. Kalo enggak yaaah author tetep bikin ahahahah *readers: TRUS BUAT APA LU MINTA SARAN HAH?! DASAR AUTHOR SARAP* iye ampun *berlindung dibalik dada Luhan* seriusan ini loh author minta saran. Kamsahamnida sebelumnya yg udah setia (emang ada?) Nunggu ff abal ini *kasih cipok satu2* *readers minggat nenteng bias masing2* author seneng banget :”)

Yowes daripada kebanyakan cingcong mending langsung cus

Happy Reading~
Annyeong ^^

1 | 2| 3 | 4 | 5 | ….

 

 

Suho mengacak kepalanya kesal lalu berjalan menghampiri Kai dan menarik bahunya sedikit kasar.

“Kau buta eoh? Dia tidak mau berbicara denganmu. Jadi kusarankan kau lebih baik jangan mendekatinya lagi!”

“Kau tidak punya hak melarangku!”
Teriak Kai penuh penekanan

“Aku punya hak melarangnmu! Bagaimanapun juga dia-”

Tenggorokan Suho tercekat. Seketika ludahnya terasa pahit dan kerongkongannya kering. Satu fakta yang membuat Suho tersadar jika perasaannya salah. Tidak seharusnya ia begitu. Perasaan aneh yang membuatnya terbakar saat tau adiknya berada di apartemen namja lain. Perasaan yang membuatnya tidak bisa tidur hanya karena hampir menempelkan bibirnya pada bibir adiknya. Perasaan sesak saat tahu jika dia gagal melindungi adiknya dari amukan sang ayah. Perasaan ingin memiliki adiknya seutuhnya. Menyayanginya bukan sebagai saudara melainkan sebagai seorang laki-laki pada wanita. Tapi ada satu fakta yang harus Suho terima, seperti tembok China yang membentang membatasi dua sisi daratan.

Mereka bersaudara

“–dia adikku”


•Forbidden Love? – Chapter 6


 

 

Kai berdecih kemudian menatap remeh pada sunbaenya

“Adik? Kau masih bisa menganggap dia adikmu setelah kau gagal melindunginya bahkan dari ayahmu sendiri?!”

Suho mengepalkan tangan kanannya. Rahangnya terkatup keras menahan emosi yang kini mulai merambat memenuhi dirinya

“Diam. Kau tidak tahu apapun!”

Desis Suho mencoba mengendalikan emosinya

“Kau boleh menganggapku orang lain. Tapi lihatlah, bahkan adikmu sendiri lebih memilih datang padaku saat dia disakiti daripada meminta perlindungan darimu. Yang jelas-jelas kakaknya.”

Suho segera menarik kerah kemeja milik Kai setelah pemuda itu selesai bicara lalu segera melayangkan kepalan tangannya tepat mengenai rahang kanan Kai. Beberapa siswi yang lewat dan tidak sengaja melihat Suho memukul Kai, menjerit ngeri.

“Diam BERENGSEK!”

Bukk

Suho kembali memukul pipi Kai hingga gusi namja itu pecah dan mengeluarkan sedikit darah disudut bibirnya. Kai mengusap sedikit darah yang meleleh dengan tangannya kemudian kembali memberikan tatapan meremehkan

“Aku hanya bicara kenyataan”

Bukk

Satu pukulan lagi mengenai pelipis pemuda itu hingga membuatnya terduduk di tanah. Suho kembali akan melayangkan tinjunya tepat saat seseorang berlari dan memeluknya dari depan, mendekapnya sangat kuat hingga membuatnya sedikit sulit bernafas.

“Kumohon jangan melukainya lagi!”

“H-Hyun Hyo”

***

Hyun Hyo menatap pemandangn didalam ruangan bernuansa putih itu dengan perasaan yang entah bagaimana ia mendeskripsikan. Sedih, marah dan….sakit?

Sedih karena orang yang selama ini membuatnya tersenyum dan melupakan rasa sakit hati dan sedihnya kini tengah meringis menahan sakit karenyanya.
Marah karena ia tidak bisa lebih cepat menghentikan pukulan kakanya pada Kai sehingga membuat namja itu babak belur.
Dan sakit, karena saat ini bukan dialah yang mengobati luka pemuda itu, membersihkan lukanya serta menggenggam tangannya untuk sekedar mengurangi rasa sakitnya.
Kemudian Hyun Hyo sadar, memang seharusnya bukan dialah yang melakukan itu karena bagaimanapun, ada seseorang yang lebih berhak mengobati lukanya. Tentu saja Eun Soo

Kai sedikit meringis saat Eun Soo menempelkan kapas ke rahangnya lalu tanpa sengaja, tatapan matanya menangkap seorang gadis yang sangat ia rindukan. Sadar jika keberadaannya diketahui, Hyun Hyo segera memutar tubuhnya dan berlalu pergi.

•••

Suho memukul stir mobilnya hingga menimbulkan bunyi yang memekakan telinga lalu mengacak kepalanya frustasi

“Kau bahkan memohon padaku untuk tidak melukainya”

Suho menundukan kepalanya hingga dahinya bersandar pada stir mobil. Fikirannya kacau
Saat insiden pemukulan Kai tadi, salah seorang guru melihatnya dan segera membawanya kekantor. Ayahnya datang setengah jam setelah dewan kesiswaan meneleponnya. Dengan perasaan campur aduk Suho menunggu ayahnya didepan kantor, saat itu yang ia fikirkan hanyalah-dia gagal menjadi anak yang dapat dibanggakan dan mengecewakan sang ayah- Dia bahkan melupakan Hyun Hyo yang entah menghilang kemana.

“Shit!”

Suho segera menghidupkan mobilnya dan mengemudikan dengan kecepatan maksimal

***

Hyun Hyo menatap pemandangan depan rumahnya dengan tatapan kosong. Dia semakin yakin jika dirinya hanyalah anak tiri yang tidak pernah diharapkan kehadirannya. Mengingat saat dirinyalah yang mendapat masalah disekolah, saat gurunya menelefon sang ayah agar menghadap wali kelasnya, ayahnya lebih memilih mengutus bawahannya untuk datang mewakilkan dengan alasan banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Dan hari ini, dengan mata kepala gadis itu sendiri, dia melihat ayahnya datang menghadap wali kelas Suho, memenuhi panggilannya.

Sinar matahari mulai tenggelam digantikan sinar bulan yang mengintip dari gumpalan awan hitam seakan malu untuk sekedar menampakan wujud penuhnya.
Gadis itu menghela nafas lelah, sudah hampir 5 jam sejak ia pulang sekolah dan duduk disana, tetapi ponselnya masih diam, tidak ada satu panggilan telefon atau pesan dari salah satu orang yang diharapkannya.

Hyun Hyo merebahkan tubuhnya dibangku besi taman yang dingin, rok pendek seragamnya sedikit tersingkap saat angin berhembus. Dingin.
Hyun Hyo melipat kedua tangannya, mencoba mengurangi hawa dingin yang mulai menjalari tubuhnya. Dengan tas sekolah sebagai bantalan kepala, Hyun Hyo mulai bersenandung kecil hingga sebulir air menetes dari sudut matanya.

“Kenapa aku dilahirkan… Jika aku tidak diharapkan…”

***

Suho mengusap layar ponselnya kemudian sedikit tersenyum saat melihat gambar seorang gadis yang sangat ia sayangi-bahkan mungkin ia cintai.
Suho tesentak sedikit saat teringat sesuatu. Ia belum menghubunginya seharian ini. Tidak boleh, untuk satu hari ini saja biarkan Suho menenangkan fikirannya, dia sengaja tidak kembali kerumah malam ini dan mengaktifkan ponselnya dengan mode airplane.

“Cantik. Pacarmu eoh?”

Suara dari arah samping membuyarkan lamunan Suho yang tengah memandangi foto Hyun Hyo dilayar ponselnya.
Suho menoleh sekilas. disampingnya, seorang laki-laki yang mungkin seusianya dengan pipi bulat dan rambut yang acak-acakan tengah merebahkan tubuhnya dilantai kayu yang hangat.

Suho menggeleng

“Adikku”

Ada suara tidak rela saat ia mengatakannya.

“Maaf mungkin aku tidak sopan. Tapi kalian tidak mirip”

Suho sedikit tersentak, nafasnya tertahan beberapa detik.
Laki-laki berpipi bulat itu tertawa kecil kemudian menepuk bahu Suho pelan

“Aku bercanda”

Kemudian berdiri dan pergi meninggalkan Suho yang masih terdiam. Mencerna perkataan laki-laki tadi

•••

Angin mulai berhembus disertai rintik air hujan yang turun membasahi jalan setapak yang Hyun Hyo lalui. Hawa dingin menyergapnya sejak tadi. Bukannya berjalan menuju rumah, Hyun Hyo malah memutar arah menjauhi rumahnya. Berjalan mengikuti kemana kakinya akan membawanya. Dan disini, disebuah jalan setapak yang mulai sepi karena sebentar lagi mungkin hujan besar akan turun, Hyun Hyo berjalan tanpa tujuan.
Fikirannya dipenuhi tentang jalan hidupnya yang rumit. Jika boleh, Hyun Hyo ingin menabrakkan dirinya pada bus yang tengah melaju dengan kecepatan tinggi hingga tubuhnya remuk dan semuanya akan selesai. Tapi bagaimanapun juga, Hyun Hyo hanyalah seorang manusia biasa yang mempunyai rasa takut.

“Ugh”

Hyun Hyo tersadar dari fikirannya saat hujan besar turun dan membuat sekujur tubuhnya basah. Dengan cepat ia berlari mencari tempat berteduh, tepat didepan sebuah sauna Hyun Hyo menghentikan langkahnya kemudian matanya tertuju pada papan yang bertuliskan ‘buka 24jam’ didepan tempat itu.

mungkin menginap semalam disini bukanlah hal yang buruk

Hyun Hyo melangkahkan kakinya memasuki sauna itu dengan tubuh yang basah sepenuhnya.

***

Hyun Hyo mendudukan dirinya disudut tempat berbentuk persegi cukup luas dan berlantikan kayu dengan suhu ruangan yang hangat.
Baju seragamnya yang basah telah ia ganti dengan pakaian yang tempat sauna ini pinjamkan. Jam menunjukan pukul 9 malam, itu berarti ia telah melewatkan makan siang dan malamnya-mungkin-karena gadis itu bahkan lupa apakah sejak kemarin ia makan atau tidak.

Beberapa kali gadis itu mengusap perutnya. Rasa laparnya sudah tidak bisa ditolerir lagi. Tapi apa daya, uang di ranselnya hanya cukup untuk membayar biaya masuk sauna saja. Hyun Hyo menghembuskan nafas lelah

andai ada oppa disini

Gadis itu mengerjap, terkejut dengan fikirannya sendiri. Bahkan disaat seperti ini orang pertama yang ia harapkan adalah orang-yang menurutnya-ia benci.

“Hyun Hyo-ah?”

Sebuah suara disertai tepukan dipundaknya membuat gadis yang tengah duduk dengan menenggelamkan wajahnya diantara lutut itu mendongak kemudian membulatkan matanya saat seseorang yang tadi ia harapkan didalam fikirannya kini tengah berdiri didepannya dengan tangan kiri memegang nampan berisi makanan.
Mulut Hyun Hyo yang semula akan berguman ‘oppa’ mengurungkan niatnya saat dengan tiba-tiba orang didepannya menunduk kemudian memeluknya possessive seakan gadis itu akan menghilang jika ia melepas pelukannya. Beberapa menit kedua kakak adik itu masih dalam posisi berpelukan, menyampaikan perasaan rindu bagi sang kakak begitu juga bagi sang adik-yang coba ia sangkal-namun gagal.
Perlahan tangan Hyun Hyo terangakat pelan hendak membalas pelukan sang kakak, namun ia urungkan saat Suho tiba-tiba melepas pelukannya dan beralih memegang kedua bahunya.

“Hyo-ah bagaimana kau bisa disini? Apa kau baik-baik saja?”

Hyun Hyo mengangguk kecil tanpa suara.

“Kau sudah makan?”

Gadis itu ragu antara menjawab yang sebenarnya atau tetap menjaga sikap angkuh dan dinginnya. Setelah bergelut dengan keegoisannya untuk beberapa detik, gadis itu mengalah dan membiarkan sisi dalam dirinya yang ‘sebenarnya’ menang.
Hyun Hyo menggeleng kecil dengan wajah menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu. Suho tersenyum didepannya kemudian mengacak kepala adiknya dengan sayang

“Makanlah, ini masih hangat”

Pria itu menaruh nampan yang tadi dibawanya didepan Hyun Hyo yang masih menunduk. Semangkuk Tteokbokki dan segelas minuman jahe hangat. Hyun Hyo masih diam membuat pria dihadapannya menghela nafas kecil

“Mau aku suapi hng?”

Perlahan tangan gadis itu terulur meraih mangkuk berisi tteokbokki dan mulai memakannya. Suho tersenyum puas

Tteokbokki dimangkuknya tinggal separuh saat Hyun Hyo menyadari jika seseorang didepannya sedari tadi memperhatikannya. Gadis itu menghentikan makannya kemudian menyumpit tteokbokki dan menyodorkannya pada orang didepannya. Suho mengernyit

“Untukku?”

Hyun Hyo memberi isyarat dengan dagunya. Suho tersenyum, dengan senang hati ia memajukan tubuhnya dan membuka sedikit mulutnya bersiap menerima suapan tteokbokki dari Hyun Hyo, namun saat jarak sumpit dengan mulut pria itu tinggal 2 centi lagi, Hyun Hyo dengan wajah datar memutar arah sumpit menuju mulutnya sendiri. Suho mendelik, ia dikerjai

“Hah yang benar saja. Tunggu pembalasanku”

Suho berdiri dari posisi duduknya kemudian menggelitik pinggang Hyun Hyo. Gadis itu meronta menghindari aksi sang kakak, berlari memutari ruangan seperti anak kecil hingga membuat beberapa orang yang berada ditempat itu menggeleng melihat suara berisik yang mereka ciptakan.

~~~

“Kenapa kau tidak pulang? Mereka pasti mencarimu sampai menelefon polisi”

Hyun Hyo menatap lurus pada plafon tempat sauna yang berwarna putih

“Kau juga kenapa tidak pulang? Mereka pasti mengkhawatirkanmu”

Suho menjulurkan tangan kanannya keatas seolah dapat menggapai lampu ruang sauna dengan posisi berbaringnya seperti sekarang.
Yap. Mereka kini tengah berbaring ditempat yang sama dengan tempat yang tadi mereka gunakan untuk makan. Tidak terlalu banyak orang disini hanya ada 7 orang termasuk mereka berdua.

“Kau belum menjawab pertanyaanku”

Protes Hyun Hyo

“Kau juga belum menjawab pertanyaanku”

Balas Suho santai, kepalanya kini ia miringkan agar dapat melihat ekspresi sebal yang adiknya buat. Sungguh menggemaskan. Masih sama seperti dulu

“Kau menyebalkan!”

Hyun Hyo memiringkan tubuhnya membelakangi Suho. Perlahan pria itu menggeser tubuhnya mendekati adiknya lalu mengulurkan tangannya, memeluk adiknya dari belakang dengan posisi berbaring. Tubuh Hyun Hyo menegang saat tangan pria yang berstatus kakaknya itu melingkar dipinggangnya. Ada perasaan aneh yang membuat perutnya seperti berisi ratusan kupu-kupu yang beterbangan, jantungnya bahkan berdetak lebih cepat dari biasanya. Perasaan bahagia dan juga nyaman. Rasa yang menyebalkan tapi Hyun Hyo menyukainya.

Untuk kali ini saja, aku mohon waktu berhenti. Perasaan ini, perasaan menyebalkan yang muncul hanya saat aku berada dengan jarak sedekat ini dengannya. Kakakku…..

Dan mata kedua orang itu terpejam dengan bibir membentuk senyum kebahagiaan merasakan rasa nyaman yang pernah hilang diantara mereka. Namun rasa nyaman itu sedikit berbeda untuk sekarang.

To Be Continue

 
9 Komentar

Ditulis oleh pada Januari 15, 2014 inci EXO, Sad, Series

 

9 responses to “Forbidden Love? – Chapter 6

  1. febri

    Januari 15, 2014 at 7:25 AM

    Huaaaa,, jebal thor,, cepet lanjutin secepatnya harus !! #maksa 😀

    Feelnya dapet ,, hmmm, setelah ini mau dibuat versi Nc yah,, semngat yaa,, buat yg banyak #plak hihihihi

     
    • nanamiharu

      Januari 15, 2014 at 12:28 PM

      Ditunggu yah
      Kamsahamnida ^^

       
  2. ciputHyo

    Januari 15, 2014 at 1:16 PM

    reader baru…. suka dengan genre cerita spt ini. dan ga ngebosenin lho

     
    • nanamiharu

      Januari 15, 2014 at 1:22 PM

      Wahh selamat datang ^^

      Kamsahamnida untuk komennya ^^
      Semoga ga bosen ya sama ceritanya yg pasaran ^^

       
  3. Syafira Larasati

    Maret 13, 2014 at 10:49 PM

    Annyeong author, salam kenal
    Aku readers baru nih
    Baru liat ff ini di exo fanfic, langsung deh nemplok ke sini
    Hehe
    Next ditunggu

     
  4. songmi

    April 6, 2014 at 3:59 AM

    thor,udah ada lanjutannya belom?kalau belom buruan lanjutin,soal NC nya… boleh deh 😀
    yang penting buruan lanjutin,ini ff daebak banget (y)

     
  5. Yassinta Rahmia

    Mei 11, 2014 at 6:42 AM

    Kyaa…. Akhirnya ketemu juga nih ff.. Aku udah ubek2 mbah google tapi kagak ketemu2 pas bikin nama authornya baru ketemu… #malahcurhat
    kyaaaa…. >.<
    ffnya makin kesini makin bikin greget… Lanjut dong thooor… Postnya kan bln januari,, masa sekarang bln mei blon juga dipost… Readernyapan jadi lumutan nungguinnya..
    Keep writing thoor…

     
  6. Yassinta Rahmia

    Juni 3, 2014 at 1:25 AM

    Thoor… Kapan ff mu ini dilanjutin thoor… Aku udah nungguin tao.. :3
    jebal thor dipost jebaaaaal… Y.Y

     
  7. wahyuni

    Juli 31, 2014 at 10:03 PM

    Kakak kemana ajaaaa???
    Jebaaaal lanjutin kakak….
    Dulu aku punya author fav sama ff yg akunsuka banget di blognya, tapi…. udah hampir 2 tahun ini dia ga postinh apapun huaaa jgn gitu kak
    *maav yah kak akuu bawel

     

Tinggalkan komentar